Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

PEMIMPIN DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA SEKOLAH

Pengertian pemimpin menurut Suradinata (1997:11) adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Dalam lingkup pendidikan, sekolah merupakan sebuah ekosistem. Sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Unsur-unsur biotik terdiri dari kepala sekolah, guru, staf, pengawas, orang tua, dan masyarakat. Sedangkan unsur abiotik terdiri dari kekuangan sekolah, dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dimana didalamnya terdapat sebuah pendekatan yang harus digunakan dalam pengembangannya yaitu pendekatan berbasis as

Modul 3.a.8.1 Koneksi Antar materi Pemimpin Pembelajaran : Filosofi Ki Hajar Dewantara dalam Pengambilan Keputusan

Dalam filosofi Pratap Triloka memberikan pedoman kepada kita bahwa sebagai seorang Guru/Pendidik dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin pembelajaran menerapkan semboyan pratap tersebut. Ing Ngarso Sun tulodo yakni berarti seorang pemimpin pembelajaran seyognyanya harus dapat menjadi seorang contoh/teladan/panutan yang baik peserta didik dengan selalu konsisten menerapkan nilai-nilai budaya luhur bangsa pada setiap kehidupannya maupun dalam aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru juga dituntut menerapkan semboyan Ing Madyo Mangun karso yakni seorang guru harus dapat menjadi penuntun kodrat murid yang beragam diberdayakan sesuai dengan kemerdekaan murid itu sendiri, dengan terus mengarahkan murid tersebut agar potensi yang dimiliki ini dapat berkembang positif. Tut Wuri Handayani memiliki arti selalu memberikan dukungan positif kepada murid untuk dengan memberikan dorongan dan motivasi kepada murid untuk selalu optimis berkembang sesuai dengan

Penerapan Budaya Positif Sekolah-PGP-SUJIONO-SD INPRES BOMBAN

A. latar Belakang Pendidikan karakter yang menekankan pada berbagai dimensi dalam proses pembentukan pribadi, diharapkan mampu membendung berbagai kemungkinan-kemungkinan negatif yang secara perlahan akan menghilangkan budaya bangsa. Melalui pendidikan karakter diharapkan permasalahan yang timbul dari pergeseran etika dan moral yang dilakukan oleh para generasi muda akan semakin menurun atau bahkan menghilang. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar tercipta sebuah pola hubungan pawongan yang baik, yaitu: Memiliki pemikiran yang universal, sebagai manusia kita harus mampu untuk mengembangankan pandangan yang universal berdasarkan pemahaman pada asas-asas spiritual. Kita tidak akan bisa mendapatkan kemajuan dalam kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih tinggi tentang spiritual melalui pandangan yang sempit. Semua bentuk pemujaan dan meditasi, yang dianggap sebagai praktik spiritual, namun sebenarnya adalah penyimpangan mental bila itu ditujukan untuk menyenangkan pikiran semata. Tu