Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

PEMBELAJARAN YANG MENUNTUN ANAK PGP-ANGKATAN 1-SUJIONO-1.1-AKSI NYATA

A.Latar Belakang Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sehingga pendidikan seharusnya diarahkan agar dapat menggali segala potensi yang dimiliki anak. Melalui bimbingan dan pengarahan yang dilakukan oleh pendidik diharapkan siswa dapat menemukan segala potensi yang dimilikinya dalam rangka mencapai impian cita-citanya. Dan sejatinya pendidikan yang dilaksanakan memberikan kemerdekaan dalam belajar kepada siswa dengan memberikan ruang kepadanya dalam melakukan model belajar anak.Bertitik tolak dari pemikiran Ki Hajar Dewantara ada beberapa kesalahan-kesalahan mendasar oleh pendidik yang mungkin tidak disadari. Hal ini juga terjadi pada pembelajaran yang saya lakukan di kelas diantaranya: 1. Tidak ada persiapan ketika mengajar

Koneksi Antar Materi-Refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara

Setelah kita mempelajari modul 1.1, untuk dapat memahami secara utuh tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara maka perlu kiranya kita mengimplemntasikanny dalam pembelajaran sehari-sehari di kelas. Dan untuk lebih menterkaitkan materi ada beberapa pertanyaan berikut untuk sebagai bahan acuan dalam membuat pemaparan kita: 1. Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1? 2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini? 3. Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD? Pendahuluan Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sehingga pendidikan seharusnya diarahkan agar dapat menggali segala potensi yang d
KAJIAN KRITIS Dalam buku SAINS untuk siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah kelas 4 karangan Sumiati Sa’adah. Terbitan Titian Ilmu Bandung Tahun 2006. Pada halaman 73 tentang bentuk air dinyatakan sbb : Bisakah kamu menyebutkan bentuk air? Apakah air memiliki bentuk persegi panjang atau bulat? Perhatikanlah air yang ada di dalam gelas! Bagaimana bentuk air di dalam gelas? Sekarang tuangkan air yang ada di dalam gelas tersebut ke dalam botol! Apakah air masih seperti yang ada di dalam gelas atau sudah berubah? Tentunya, air yang dituangkan dari dalam gelas, ke dalam botol, bentuknya akan berubah mengikuti bentuk botol. Air tidak memiliki bentuk. Akan tetapi, bentuk air akan mengikuti bentuk wadahnya. Menurut pendapat saya, bahwa tulisan ibu Sumiati Sa’adah secara konseptual kurang sempurna. Karena menurut teori Jean Piaget, bahwa Perkembangan kognitif anak berlangsung secara teratur dan beraturan sesuai dengan perkembangan umurnya. Pada usia siswa SD/MI kelas 4 yakni