A.Latar Belakang Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan yaitu tuntunan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Sehingga pendidikan seharusnya diarahkan agar dapat menggali
segala potensi yang dimiliki anak. Melalui bimbingan dan pengarahan yang
dilakukan oleh pendidik diharapkan siswa dapat menemukan segala potensi yang
dimilikinya dalam rangka mencapai impian cita-citanya. Dan sejatinya pendidikan
yang dilaksanakan memberikan kemerdekaan dalam belajar kepada siswa dengan
memberikan ruang kepadanya dalam melakukan model belajar anak.Bertitik tolak
dari pemikiran Ki Hajar Dewantara ada beberapa kesalahan-kesalahan mendasar oleh
pendidik yang mungkin tidak disadari. Hal ini juga terjadi pada pembelajaran
yang saya lakukan di kelas diantaranya: 1. Tidak ada persiapan ketika mengajar.
Saya percaya mengajar hanyalah perlu kita berdiri di depan kelas, kemudian kita
menyampaikan materi dan kemudian kita memberikan tes untuk mengukur tingkat
pemahaman murid. Ini sering dilakukan saya dengan tidak melakukan persiapan
sebelum mengajar seperti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
tidak jarang tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai. 2. Mamaksa
peserta didik harus bisa memahami materi yang kita ajarkan, sehingga anak
dipaksa untuk memahami materi yang disampaikan dan terkandang saya memberi
hukuman jika anak tidak bisa mengerti penjelasan yang saya paparkan. 3.
Perlakuan terhadap peserta didik yang tidak dan mendominasi dalam pembelajaran
Sehingga anak dipaksa untuk memahami materi yang disampaikan dan terkandang saya
memberi hukuman jika anak tidak bisa mengerti penjelasan yang saya paparkan.
Dalam pembelajaran yang saya lakukan selama ini, kurang memperlakukan siswa
secara adil di dalam pembelajaran, diantaranya penggunaan metode yang tidak
bervariasi, pembelajaran yang dilakukan sering hanya bersifat satu arah atau
dengan metode ceramah saja dan pembelajaran yang saya lakukan hanya berpusat
kepada guru sebagai sumber informasi murid tanpa memberikan kepada siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya 4. Tidak memahami kondisi kejiwaan anak Anak pada
dasarnya senang jika mendapat pujian dari guru dan merasa kecewa jika kurang
diperhatikan. Namun, sayangnya kebanyakan diantara kita sering mengabaikan
perkembangan kepribadian peserta didik, serta lupa memberikan pujian kepada
mereka yang berbuat baik dan tidak membuat masalah ketika sedang belajar di
kelas. Selain itu juga kondisi anak usia SD pada dasarnya masih senang bermain
dan belum terbiasa dengan kondisi-kondisi yang bersifat serius dan formal.
Tetapi terkadang guru memaksakan anak untuk serius dalam belajar dan memberikan
hukuman jika anak bermain dalam belajarnya.
B. Tujuan Aksi Nyata ini untuk pengimbasan terhadap materi yang telah dipelajari dan dipahami
oleh Calon Guru Penggerak untuk dapat berbuat aksi nyata yang dapat berdampak
langsung kepada murid: Adapun tujuannya yang hendak dicapai adalah: 1) Guru
mampu melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan minat, bakat, dan potensi murid
yang dimiliki. 2) Guru mampu melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi psikologi anak didik dan disesuaikan dengan keadaan darurat. 3) Guru
mampu melaksanakan pembelajaran di kelas lebih berpusat kepada anak didik.
C.Dukungan Yang dibutuhkan 1) Kepala sekolah 2) Guru teman sejawat
D. Hasil yang dicapai setelah melakukan aksi nyata, dengan
melakukan pembelajaran yang berpusat kepada murid adalah sebagai berikut: 1)
Murid lebih enjoy dan happy selama mengikuti pembelajaran di kelas 2) Murid
mulai berperan aktif di dalam kelompok masing-masing 3) Murid lebih dapat dapat
memamerkan hasil kerjanya di kelas
E. Kendala-kendala yang dihadapi 1) Sekolah
belum sepenuhnya melakukan pembelajaran tatap muka secara normal 2) Pembelajaran
yang dilakukan belum berjalan secara normal dengan waktu normal 3) Pembelajaran
masih mendatangkan siswa ke sekolah dan dilakukan di dalam kelas sehingga tidak
sesuai dengan masa pandemic 4) Guru di berikan waktu dalam seminggu hanya 3
(tiga) hari untuk melakukan pembelajaran. 5) Guru banyak masih mengerjakan
tugas-tugas dalam administrasi sekolah karena banyak permintaan data, sehingga
pembelajaran yang dilakukan dirasakan kurang maksimal dengan waktu yag tersedia.
Dokumentasi kegiatan
A. Pengukuran Suhu badan dan Handsanitizier
B. Proses pembelajaran 1 di kelas
C. Proses pembelajaran 2 di kelas
D. Proses pembelajaran 3 di kelas
Blog Belajar bersama mendedikasikan untuk dunia Pendidikan Indonesia
Komentar
Posting Komentar